Yeremia 29:11.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan - rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dear sahabat yang terkasihi didalam
Tuhan. Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan kisah perjalanan
saya bersama dengan Tuhan yang menurut saya sangat luar biasa. Mungkin bagi
sebagian orang menganggap bahwa kesaksian saya ini hanya kesaksian biasa
seperti yang umum terjadi. Namun saya ingin membagikan nya supaya menjadi media
berkat bagi sahabat disini. Nama saya Habakia Jenni Puspita, saya
perempuan keturunan tionghua yang menyandang marga Tan. Nama mandarin saya Tan
Siekfen dan biasa akrab dipanggil Fen-Fen. Saya mengenal pelayanan sejak usia
saya 12 Tahun. Saya sering ikut dan aktif dari berbagai bentuk pelayanan sampai
dengan sekarang. Mulai dari Singer, Worship Leader, Thamborin, Menulis artikel
yang berbau motivasi, sarana penginjilan dan lain sebagianya. Bukan hanya itu
saya juga dihlahirkan dari keluarga yang sangat fanatik dengan kekristenan.
Mungkin hal itu yang membuat saya aktif dalam semua pelayanan.
Namun pelayanan tidak ada artinya jika
tidak disertai oleh hidup yang baik di dalam Kristus. Kisah ini dimulai pada
tahun 2012 saya berkenalan dengan seorang pria yang notabene adalah seorang
dokter dan dia berada di Jerman. Banyak hal yang kami lalui selama hampir satu
tahun penuh. Saya sangat menyukai berbicara dengan dia. Dia menurut saya orang
yang baik. Sampai Akhirnya saya lost contac dengan dia selama 1 tahun. Saat itu
saya menjalani hubungan dengan orang lain. Dari 2012 s.d 2014 kami kembali
berkomunikasi lagi dan saat itu dia sudah berada di daerah Bali. Dan meneruskan
pendidikan nya di pulau Dewata tersebut. Kami memutuskan untuk berkomitmen satu
dengan yang lain. Saya merasa ada yang tidak beres dalam hubungan kami ini.
Kami terus menjalani sampai tahun 2017. Dan pada Mei 2017 kami memutuskan untuk
bertemu. Tepatnya tanggal 30 Mei 2017. Disana dia menenui saya di kantor saya,
dan kami melanjutkan dengan makan siang serta jalan-jalan. Dari sana perasaan
kami lebih tumbuh lagi kearah yang lebih besar. Orang Tua saya sangat tidak
mengizinkan saya untuk menjalani hubungan dengan pria ini. Namun saya tetap
pada pendirian bahwa dia yang terbaik. Kami sering bertemu secara diam-diam dan
saya merasakan kebahagiaan yang begitu besar.
Dia sosok pria yang sangat romantis,
perhatian. Setiap bulan dia selalu mengirimkan buket bunga ke kantor, menemani
saya saat saya sakit, meskipun dia saja saat menjadi dokter sudah sangat sibuk
dengan berbagai aktivitas kliniknya. Dia selalu memeberikan moment-moment
romantic kepada saya. Dan saya sangat menyukai hal itu. Kami mengukir masa
depan yang penuh dengan harapan. Saya benar-benar mencintai dirinya. Hingga
suatu hari dia datang menemui keluarga saya dan meminta keluarga saya untuk
dapat menerima dia di dalam hubungan ini. Sedikit cerita keluarga saya tidak
merestui karena masa lalu pria ini sangat suram. Bisa dibilang sudah dua orang
wanita yang pernah dia tiduri. Dan salah satu wanita itu bercerita kepada
keluarga saya. Saya tidak mempermasalahkan hal itu. Yang saya tau dia baik, dia
selalu menjaga saya, dia tidak pernah meminta hal aneh kepada saya. Jadi saya
100 persen percaya bahwa dia serius kepada saya. Semenjak kedatangan dia ke
rumah saya, sejak saat itu penjagaan saya diperketat oleh keluarga. Mulai dari
pergi dan pulang kantor diantar. Di gereja diawasi. Saya benar-benar merasa
tidak aman dan nyaman. Setiap hari saya mendengar hal-hal yang buruk soal dia
di keluarga saya. Saya merasa keluarga saya jahat. Hanya Dia dan Tuhan yang
mengerti saya. Namun saya tetap mempertahankan hubungan itu dengan dia. Dan
berniat untuk kabur bersama dengan nya.
Pelayanan saya menjadi semakin kacau
balau. Saya sering tidak menghadiri rapat majelis. Malas ke gereja, tidak mau
renungan. Yang saya tau hanya bertelpon dengan dia. Bahkan kami pernah tidak
putus telpon selama total 17 Jam nonstop. Hidup saya benar-benar merasa
tertekan. Saat itu saya tetap bersikeras dengan hati saya. Bahkan sampai suatu
hal yang buruk terjadi. Dan itu benar-benar mimpi buruk. Saya mengetahui bahwa
dia telah menikah secara Katolik. Saat itu saya langsung menghubungi dia untuk
meminta penjelasan. Dia menjelaskan dengan memelas dan lain sebagianya.
Hati saya luluh. Dia berjanji akan menceraikan istrinya secepat mungkin. Disaat
itu saya masih belum bisa meninggalkan nya. Saya masih menjalani hubungan ini
seperti tidak ada masalah. Namun hati kecil saya selalu menegur bahwa itu
adalah hal yang salah. Saya pelayanan tapi saya berhubungan dengan suami orang.
Dan mendukung perceraian yang telah disatukan oleh Tuhan. Itu sama sekali tidak
baik. Namun saya masih mengeraskan hati saya. Keluarga saya sangat
menjengkelkan buat saya. Mereka selalu bilang saya pelakor lah ini dan itu.
Saya tetap mengeraskan hati saya. Karena yang saya rasakan tidak seperti yang
mereka katakan. Dia sangat setia dengan saya. Tidak seperti perkataan keluarga
saya bahwa di penjahat kelamin, dia hanya ingin coba tubuh saya, dan saya
ditinggalkan. Dia tidak seperti itu. Karena dia selalu menjaga saya, serta
menghormati saya dengan tidak meniduri saya. Yang saya tau bahagia itu Dia.
25 Desember 2017 adalah hal yang sangat
saya benci. Itu bukanlah natal. Itu adalah hari yang saya benci pada saat itu.
Keluarga besar kami berkumpul dan semua memojokan saya atas hubungan saya
dengan dia. Saya dikatakan gila, dikatakan bodoh, saya disindir, saya
benar-benar merasa terpojok. Keluarga menganggap saya ini apa , saya pun sudah
tidak tau lagi. Malam itu saya hanya menangis dan menangis. Hari natal terburuk
bagi saya. Keesokan harinya mereka tidak stop sampai disana. Keluarga saya
masih menekan dengan berbagai perkataan yang sangat menyakiti hati saya. Saya
sudah tidak tahan lagi. Saya masuk ke kamar saya. Dan mencoba menelpon Pria
itu. Saya butuh dia. Namun 3x saya menelpon dia tidak menjawab karena dia juga
masih sibuk homecare di Bogor. Saya merasa kesepian. Tuhan itu kok jahat sama
saya. Saya hanya ingin bahgia dengan orang yang saya cintai. Saya menangis
marah kepada Tuhan. Disaat saya menangis tiba-tiba masuk notifikasi
pemberitahuan dari youtube tentang solusi Life. Saya ambil handphone saya, saya
membuka notif tersebut. Saya ,menonton kesaksian disana, namun pikiran saya
tidak disana. Sampai akhirnya ada line telpon untuk dapat kita bicara. Saya
memberanikan diri untuk menelpon nomor tersebut. Beberapa detik kemudian
terdengar suara pria dari sebrang telpon. Dia bertanya apa masalah saya. Saya
menangis dan menceritakan hal tersebut. Pria tersebut mendegarkan keluh kesah
saya. Diakhi pembicaraan dia berkata bahwa saya salah. Apapun yang dipersatukan
Allah tidak dapat diceraikan manusia. Dia bilang bahwa semua pelayanan saya
sia-sia. Tak lama setelah itu dia mengajak saya untuk berdoa. Dia mendoakan
masa depan saya yang penuh dengan harapan. Saya merasakan Tuhan hadir saat itu.
Namun hal itu tidak terlalu lama. Dua hari setelah itu saya masih tetap
berhubungan dengan Pria suami orang yang menjadi kekasih saya itu.
Saya terus menjalani hubungan dengan pria
itu meskipun keluarga saya terus menentang. Dan saya sudah didoakan. Namun saya
masih terus menerus menjalani dengan nya. 10 Januari 2018 tibalah dimana usia
saya bertambah satu tahun. Dan kekasih saya tersebut datang, dia Juga
memberikan saya cincin dan megajak saya untuk menikah dengan dia. Saat itu
entah apa yang terjadi saya menolak dan saya mengatakan bahwa saya akan jawab
nanti. Saya tidak pernah berpikir kenapa saya bisa menolak dia saat itu.
Setelah hari itu meskipun saya menolak dia, saya tetap berhubungan dengan
dia. Telpon komunikasi dan lain sebagainya masih saya lakukan. Hidup saya
menjadi sangat berantakan. Pekerjaan tidak beres, pelayanan bolong-bolong.
Bahkan saya sering dapat surat teguran dari Paltform penulis. Karena saya tidak
mengirim artikel lagi. Semua berantakan. Saya juga sering ribut denganm kekasih
saya itu. Semua berantakan.
Pada Maret 2018 Tuhan juga menegur saya,
Saya terkena penyakit maag kronis akibat pola hidup yang tidak sehat. Saya
merasa bahwa hidup saya hampa. Sehingga pola makan yang berantakan menyebabkan
saya harus menjalani opname di rumah sakit. Dimana saat itu kondisi keuangan
saya sangat dalam tidak baik. Dan saya harus membayar biaya pengobatan saya.
Saya mempunyai pendeta yang selalu datang di setiap pukul 12.00 s.d 13.00 dia
datang untuk mendoakan kesembuhan saya. Pada tanggal 09 Maret 2017 Pendeta saya
berbicara netah tanpa sadar atau tidak dia berkata “ Dek, kamu itu harus cepat
menikah, tinggalkan lah dokter itu. Dia hanya menjadi batu sandungan.
Percayalah pertengahan tahun ini kamu bertemu dengan jodohmu yang dari Tuhan.
Mungkin di pertengahan bulan.” Saya hanya bisa tersenyum tanpa menghiraukan
perkataan pendeta saya. Bagi saya Dokter pasangan saya itu yang terbaik.
Hubungan terus berlanjut bersama
sang dokter dan masalah pun datang terus menerus sampai saya merasakan bahwa
Tuhan benar-benar Jahat kepada saya. Hingga suatu ketika saya menghadiri acara
seminar di gereja saya 22 April 2018. Saat itu pembicaranya adalah Seorang
dokter wanita dan juga Ketua IDI di di tempat tinggal saya. Sejujurnya dalam
seminar tersebut tidak ada yang menyangkut sama sekali di pikiran saya. Karena
saya sedang sibuk memikirkan hubungan saya dengan kekasih saya. Namun tiba-tiba
ada satu kalimat yang membuat saya memperhatikan narasumber tersebut. “Just
come back” Pembicara itu berbicara bahwa kita sebagai anak Tuhan pasti ada saat
nya kita jatuh. Kita harus bisa bangkit dan kembali ke Tuhan. Karena yang diinginkan
oleh Tuhan adalah kita kembali menoleh ke Dia. Dan semua nya Dia yang akan
selesaikan. Tiba-tiba hati saya merasa tertegur secara langsung dari Tuhan.
Tidak hanya sampai disana. Hari Minggunya tanggal 23 April 2018 Tuhan kembali
menegur saya lewat khotbah pendeta. Tuhan memberikan masalah supaya kita
kembali ke jalan Nya yang lebih baik. Dan itulah tanda bahwa Allah Peduli.
Dari sana saya mencoba untuk mendekatkan
diri kembali ke Tuhan. Saya datang saya menangis. Saya minta ampun kepada Tuhan
karena saya sudah melakukan banyak dosa. Saya mencoba untuk meninggalkan
pasangan saya. Dan memberikan pengertian bahwa kita tidak dapat bersama.
Pasangan saya marah besar kepada saya. Namun saya tetap dengan pilihan saya
untuk meninggalkan Dia. Itu hal dan keputusan tersulit yang saya ambil. Saya
berdoa dan saya renungan. Saya merasa saya telah menyianyiakan waktu saya
selama 6 tahun dengan orang yang salah. Dan saya bertekad untuk menunggu
seseorang yang benar-benar dari Tuhan.
Hingga suatu hari saya memutuskan untuk
meminta kepada Tuhan. Pulihkan kehidupan saya. Pulihkan hubungan saya dengan
keluarga. Pulihkan setiap masalah pekerjaan saya. Saya memutuskan untuk
meninggalkan dia dan kembali kepada jalan Tuhan.Dan saya meminta kepada Tuhan
berikan jodoh terbaik yang datang hanya dari Tuhan. Saya mengandalkan Tuhan.
Dan Tuhan memberikan ayat-ayat alkitab terbaik.
2 Tesalonika 3:3
Tetapi Tuhan adalah setia Ia akan
menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
2 Tesalonika 2 : 16
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah
Bapa kita yang dalam Kasih Karunia Nya telah mengasihi kita dan yang telah
menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita.
Amsal 23 : 18
Karena masa depean sungguh ada dan
harapanmu tidak akan hilang
2 Timotius 4
Penuhi Panggilan pelayananmu.
Semua Ayat yang saya dapatkan dari
renungan dan doa, saya merasa bahwa Yesus selalu menyertai saya . Hingga suatu
jawaban Tuhan datang melalui Firman nya didalam
2 Korintus 1 :20
Sebab Kristus adalah Ya bagi semua janji
Allah, itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan nama Nya.
Dari ayat firman Tuhan ini saya merasakan
bahwa permohonan saya serta kerinduan saya untuk dapat menikah di Tahun depan
djawab oleh Tuhan.
Saya mempunyai salah satu komunitas
Kristen, dan saya sudah bergabung sejak tahun 2016, namun tidak satupun pria
yang cocok dihati saya. Saya bergabung disana hanya karena saya senang
membagikan artikel tulisan-tulisan saya. Banyak para sahabat di komintas
kristen yang mengajak saya untuk chat dan sebagainya. Namun perasaan dan hati
saya tidak dapat terbuka. Saya menutup dan membentengi diri saya dengan
perasaan saya yang dulu. Dan memilih untuk mendekati dokter-dokter lain nya
yang ada disekitar saya. Saya mempunyai hubungan dengan beberapa dokter dan itu
pun tidak ada yang bisa masuk ke dalam hati saya.
Hingga suatu ketika pada tanggal 8 Mei
2018 ada salah satu sahabat di komunitas tersebut yang mengcontac saya melalui
pesan singkat tersebut. Dari beberapa pesan yang dikirimkan kepada saya. Entah
kenapa hanya satu ini yang menarik perhatian saya. Pria ini tidak menuliskan
profil lengkap seperti kebanyakan sahabat komunitas yang lain. Hanya foto dan
tanggal lahir biasa. Kami berbicara lumayan lama, dan dia pun meminta nomor kontak
saya. Saya tidak memberikannya. Saya meminta dia untuk meninggalkan nomor
kontak dia, nanti akan saya hubungi. Pria ini pun memberikan nomor
ponselnya. Dan seketika itu pun dia oflline . Saya masih ragu untuk menghubungi
dirinya. Namun saya berpikir tidak ada salahnya untuk berteman. Menambah teman
toh tidak ada ruginya. Dan saya mencoba mengirimkan pesan kepada Pria tersebut.
Dari sanalah kami terus berbicara dan mengobrol panjang lebar. Kami sering
bertukar pikiran, bercerita pengalaman hidup dan lain sebagainya.
Suatu ketika dia bilang bahwa dia ingin
menemui saya di kota tempat tinggal saya. Lubuklinggau (Sumatera Selatan). Dia
tinggal di kawasan kota wisata Cibubur. Dia berencana untuk menemui saya
sekitar bulan Juni, tepatnya tanggal 21 Juni atau 19 Juli 2018. Saat dia
memutuskan untuk datang, saya teringat perkataan Pendeta saya mengenai
seseorang yang akan hadir pertengahan tahun pertengahan bulan. Tapi saya
pesimis itu bukan dia. Karena dia berangkat di tanggal 21 Juni 2018. Sedikit
info harga tiket pesawat regular jika tidak ada event 600.000 dari Cingkareng
ke Lubuklinggau. Jika Event lebaran harga bisa 1,5 Juta. Dan karena itu saya
berpikir dia tidak akan datang di pertengahan bulan.
Setelah pembicaraan itu, saya dan dia
tetap berkomunikasi. Hingga di suatu sore hari dia mengirim pesan kepada saya.
Bahwa dia berangkat tanggal 15 Juni 2018. Saat harga tiket sedang
tinggi-tingginya. Saya bertanya kepada dia kenapa dia mengganti penerbangan.
Dia pun tidak bisa menjawab. Dia merasa bahwa dia harus pergi ditanggal itu.
Satu kali lagi saya diingatkan oleh perkataan Pendeta. Pertengahan Tahun
artinya bulan Juni. Pertengahan bulan artinya tanggal 15. Bulan Juni ada 30
Hari. Berbeda dengan bulan Juli yang memiliki 31 hari. Saya kembali berpikir
apakah dia?
Banyak hal terjadi yang saya alami selama
saya berhubungan dari Pria ini. Sebelum kedatangan Pria tersebut, Saya sempat
bertanya kepada Tuhan Jika memang dia Tuhan perbolehkan untuk menjadi teman
hidup saya, biralah kiranya dalam perjalanan pulang saya bertemu dengan tiga
orang yang saya kenal. Dan hal itu pun terjadi. Saya masih belum yakin
dengan keputusan saya. Sampai saat pertemuan saya dan dia. Saya menjemput dia
di bandara tempat tinggal saaya bersama satu orang teman dekat saya. Hari ini
saya mengenakan pakaian atasan merah, bawahan hitam. Saya berdoa jika saya dan
dia sama menggunakan warna atasan dan bawahan artinya Tuhan perbolehkan saya
mengenal dia untuk menjadi orang pilihan Tuhan untuk saya. Sampai di bandara
saya melihat dia. Dan sekali lagi Tuhan menjawab. Dia mengenakan pakaian dengan
warna yang sama.
Awal pertemuan kami sangat tidak baik. Dia
sempat kecewa dengan sikap saya yang jutek dan dingin. Sangat berbeda dengan
ditelpon. Begitu juga saya. Perjalanan ini hanya jadi perjalanan sia-sia. Semua
petunjuk Tuhan sia-sia. Dan saya tidak mau percaya dengan petunjuk Tuhan lagi.
Malam tanggal 15 itu saya datang dan complaine kepada Tuhan. Ini apa Tuhan?
Janganlah Tuhan permainkan saya. Saya sudah berserah kenapa seperti ini. Tak
lama dari sana saya bicara kepada Tuhan. Saya meminta agar tidak ada hati yang
tersakiti di dalam hubungan kami. Jika memang Tuhan tidak berkehendak biarlah
besok menjadi hal yang biasa tanpa kesan. Dan biarkan Pria ini pulang tanpa
kesan. Jika Tuhan berkehendak ciptakan best moment antara aku dan dia. Lalu aku
pun tidur.
Keesokan harinya semuanya tidak berjalan
lancarr. Perjalanan yang direncanakan oleh teman-temanku dan dirinya sempat
akan batal. Karena teman-temanku semua berhalangan. Dan dia pun merasa agak sedikit
kecewa. Namun dibalik semua itu ada rencana Tuhan. Kami tetap jalan-jalan di
kotaku, namun bersama keluargaku. Dari sana keluargaku dapat mengenal siapa
dia, dan dia pun mengenal keluargaku. Dan saat sampai di tempat wisata banyak
waktu yang kami habiskan berdua. Dari sana saya merasakan bahwa dia ini orang
yang asik dan baik. Begitu juga dia. Semua yang terjadi di tanggal 15 Juni
semua miskom. Dan Tuhan menunjukan kepada kami berdua sikap asli dari kami
berdua. Kebanyakan pria dan wanita jaga image saat pertama bertemu. Namun
berbeda dengan kami. Kami sama-sama menunjukan taring. Satu kali lagi
Tuhan menjawab. Best Moment.
Setelah Pulang dari sana. Kami mencoba
untuk lebih dekat lagi. Dan malam tanggal 16 Juni kami bersama-sama komunikasi
via handphone di cuaca yang mendung. Banyak pembicaraan yang kami ceritakan.
Sampai suatu ketika saya bicara kepada dia. “Jika Tuhan punya kehendak atas
kita berdua, ayo kita berdoa sekarang.” Kami berdoa dan saya berkata “Tuhan
Yesus dicuaca tanpa bintang mala mini, jika engkau berkehendak atas hubungan
kami berdua, tunjukanlah lebih dari dua bintang diatas kami ini, kami tau itu
hal yang mustahil. Tapi tiada yang mustahil bagi Engkau amin.” Setelah berdoa
dia berkata bahwa hal itu adalah hal yang mustahil. Lalu dia melihat ke atas
langit dan terlihat ada lebih dari dua bintang, bahkan ada banyak sekali
bintang diatas langit. Saat itu kami tau bahwa Tuhan menjawab doa kami.
Kami tau bahwa semua yang kami jalani dan
pertemuan kami adalah kehendak dari Tuhan. Di tanggal 23 Juni 2018 kami
memutuskan untuk berkomitemen.
Tanggal 18 Agustus 2018 (18.8.2018) Saya
dilamar oleh kekasih saya saat ini dengan sebuah cincin yang melambangkan
cinta diantara kami berdua. Kami pun berjanji untuk saling setia. Saya tidak
pernah tau bahwa jawaban Tuhan secepat ini dalam kehidupan saya. Saya
mendapatkan sosok pria yang benar-benar mengerti dan menerima saya apa adanya.
Dan yang membuat saya lebih bingung, saya bisa mencintai kekasih saya yang saat
ini lebih dari yang dulu. Hanya dalam hitungan bulan.
Saya berani mengambil keputusan berkoitmen
karena saya meminta petunjuk kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab melalui
ayatnya. Diadalam dan kembali Tuhan meberikan jawaban dalam 2
Korintus 1 : 20 Sebab Kristus adalah Ya bagi semua janji Allah, itulah sebabnya
oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan nama Nya.
Dan ayat alkitab itu lah yang
membuat saya mau menjalnai komitmen dengan dirinya, serta membawa komitmen ini
ke keluarga kami masing-masing. Puji Tuhan dari kedua pihak keluarga merestui
dan kami memulai persiapan pernikahan kami. Rencana sangjit bulan Desember 2018
dan pernikahan di Bulan Juni 2019.
Seminggu setelah kami memutuskan untuk
berkomitmen satu dengan yang lain. Saya menerima pesan dari seorang perempuan
luar kota. Saya tidak bisa menyebutkan namanya disini. Karena itu privasi.
Wanita itu adalah pasangan dari dokter yang telah menjadi mantan kekasih saya
dahulu. Dari sanalah semua terbongkar. Pria yang dulu saya cintai adalah
seorang penjahat kelamin. Sudah lebih dari delapan orang korban wanita yang
ditiduri dan diiming-iming untuk dinikahi. Bahkan wanita ini pun terkena
penyakit kelamin saat berhubungan dengan dokter mantan kekasih saya dulu.
Wanita itu bercerita bahwa sebelum dokter tersebut melamar saya dengan sebuah
cincin, terlebih dahulu dia meniduri wanita itu. Dan meminta wanita tersebut
untuk membuatkan cincin untuk saya. Namun wanita itu menolak. Sempat dia
berbicara kepada saya, bahwa dokter itu mengatakan hanya saya satu-satunya
wanita yang tidak pernah bisa dia tiduri. Luar biasa bukan?
Keluarga yang tadinya saya kira
membenci saya sesungguhnya merekalah yang mengasihi saya. Apa jadinya jika saya
nekat pergi meninggalkan keluarga saya demi dia? Tuhan membentengi saya dengan
kasih setianya. Melalui doa-doa keluarga dan orang yang mencintai saya.
Saat semua bukti ada dihadapan saya, saya hanya bisa berkata bahwa rencana
Tuhan sungguh indah, dan Kuasa Tuhan nyata di dalam kehidupan saya. Saya masih
perawan sampai dengan hari ini berkat Tuhan. Dan bukan hanya itu, Tuhan
menggantikan seseorang yang sangat lebih baik dari pada mantan saya dahulu.
Pria yang bertanggung jawab, komitmen, hidup didalam Tuhan, dan dari keluarga
orang percaya yang sama dengan saya.Serta menerima saya apa adanya. Dan dia
adalah jawaban dari doaku yang pernah aku catat 10 tahun yang lalu. Dan semua
criteria yang saya buat 10 tahun yang lalu ada di dalam pasangan saya yang
sekarang. Dan saat ini kami mengundang Tuhan Yesus di dalam hubungan kami ini.
Karena kami sangat mengerti bahwa tidak ada kebetulan di dalam dunia ini.
Rencana Tuhan terlihat begitu berantakan jika kita melihat dari bawah, namun
sebenarnya tersembunyi pemandangan yang indah. Ingat Tuhan sedang menyulam
kehidupan saya dan anda.
Foto (Saya , keponaan saya, dan tunangan)
(acara pertunangan kami 18.08.18)
(bersama keluarga)
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso
BalasHapusMaaf baru membalas, bisa email nama lengkap ke habakia92@gmail.com
HapusSay akan bantu dalam doa
Tuhan Jesus ajaib...Rancangan Tuhan adalah Rancangan damai sejatera ... blessing
BalasHapus