Karya : Habakia Jenni Puspita ( Fen-Fen)
“KASIH DI HARI NATAL”
By: Fen-fen
Pemain :
1.
Ruslan as Directur
2.
Christiine as secretaries
3.
Elia as Finance
4.
Harles as accounting staff
5.
Sepiana as Manager personalia
6.
Vian as office boy
Sebuah kisah yang mengharukan
terjadi disebuah Perusahaan ternama di
kota Lubuklinggau. Kisah yang mungkin jarang sekali terjadi di sekitar kita,
namun hal ini terjadi di Perusahaan KB yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang Distribusi pangan dan sandang.
Harles : “ Vian,
vian aduh kemana sich ni orang, sudah jam segini belum datang ke kantor, mau
jadi apa sich?, mana ruangan belum dibersihkan benar-benar kacau ( nada marah,
sambil memegang berkas kantor)
Christine : (
masuk ke panggung) Bpk harles, kenapa ruangan masih berantakan sekali?
Bagaimana nanti kalau dlihat sama Bpk. Ruslan? Dimana vian? ( dengan nada
angkuh )
Harles : “Pagi bu Cristine, iya bu office boy kita belum
datang sampai dengan jam segini, bagusnya kita ganti aja sama office boy yang
baru.. ( menghasut )
Christine : “Mau
nya saya juga begiru, tapi itu kan keptusan dari bagian Personalia KB, jadi
kita gak bisa tentuin, apalagi Ibu sepi manager personalia, sangat percaya sama
si vian… ( nada Christine angkuh sambil keluar panggung)
Cristine kembali ke ruangan
kerjanya, sedangkan harles, sibuk membersihkan ruangan, sambil menggrutu. Sedangkan
vian baru kembali dari membeli sarapan
untuk Ibu Elia manager keuangan di perusahaan KB.
vian : (masuk
ke panggung) “Pagi Pak harles, ada yang bisa saya bantu, kata ibu Cristine
Bapak tadi mencari saya?” ( Dengan wajah tanpa dosa)
Harles : (Berbalik
ke vian dengan muka marah) “ Dari mana
saja kamu, pinter ya,,, sudah mulai datang kerja terlambat! Ni bersihkan
ruangan ini sebelum bapak Ruslan datang ke kantor ( membanting sapu ke bawah
sambil keluar dari panggung) Dasar Office boy payah ( menggrutu)
Vian tanpa sempat menjawab ia
mengambil sapu itu dan membersihkan ruangan, Namun dia hanya tetap tersenyum
dan berdoa di dalam hati nya “ Bapa aku bersuyukur atas berkat mu pagi hari
ini, meskipun bapak harles telah memarahiku tadi, itu adalah bukti bahwa aku
masih diperhatikan, maafkan Bpk harles, krn dia tidak tau apa yang
diperbuatnya”
Ruslan : ( masuk ke
panggung ) “Pagi vian? “ ( menyapa dengan ramah )
vian : “Pagi Juga pak “
Ruslan : “vian,
nanti kalau sudah selesai beres-beres kamu ke ruangan saya ya, dan jangan
lupa tolong buatin saya secangkir kopi,
( dengan nada datar )
vian : “ Iya
Pak, sebentar lagi saya ke sana” ( vian membersihkan ruangan sebentar lalu ke
luar panggung dan kembali lagi membawa gelas )
Ruslan : ( melihat
laptop sambil membuat kwitansi ) “Letakin di meja aja vian, oh iya kemarin
lembur kamu yang kamu ajuin sudah saya acc ya, ini kwitansi nya kamu bisa
cairkan ke ibu Elia manger keuangan.
Vian : (
mengambil kwitansi dan keluar menuju ruang floren ), (ketuk pintu, masuk
memeberi salam “ Pagi ibu Elia>”
Elia : “Pagi
juga, ada perlu apa kamu kesini? Saya sedikit sibuk , katakan cepat ( dengan
nada marah dambil menundukan kepala menghitung pengeluaran)
Vian : (MEMBERIKAN
KWITANSI) “Saya tadi disuruh oleh Bpk. Ruslan ke tempat ibu untuk mencairkan
uang lembur saya.”
Elia : (mengangkat
kepala) “ Lembur yang kapan,? Coba saya lihat!
(Vian memberikan kwitansi pada Elia)
Elia : (ambil
amplop dan memberikan ke vian)
Vian : (
menghitung ) ibu ini sepertinya kurang 100 ribu…
Floren : “Itulah
yang saya dapat, kl kamu mau complaine, kamu temui Ibu Christine saja.”
Tanpa banyak bicara vian keluar
dari tempat ibu Florence, vian pun tidak bertanya kepada secertaris pak ruslan
menegnai kekurangan uang lembur yang ia dapatkan, Vian tetap bersyukur meskipun
uang lembur yang dipotong itu menjadi hak nya.
Tak terasa waktu telah berjalan,
semua karyawan PT KB hendak bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing,
tiba-tiba terdengar bunyi ponsel dari ruangan Bpk Harles,
Harles : “apa, rina
sakit lagi? Jadi gimana? Simpananku juga habis, masa kamu gak punya uang
simpanan sedikit pun????????? Aduhhh… berapa biaya yang kurang?
APA!!!!!!!!!!!!!! Lima ratus ribu, oke-oke, nanti aku usahan minjam uang sama
ibu Elia besok pagi, aku akan ke rumah sakit sekarang, kamu tunggu aku. (
menutup ponsel berlari keluar ruangan dengan terburu-buru )
Kabar buruk telah menimpa kelurga
Bpk. Harles. Anak perempuan dari Bpk harles terkena penyakit DEMAM BERDARAH,
namun Bpk harles kekurangan biaya untuk mengobati anak nya yang ada di rumah
sakit.
Keesokan harinya
( meja dan kursi diletakan,
secretaries, dan manager keuangan sedang duduk di tempat masing)
Harles : (masuk
keruangan ibu cristine) “ Pagi bu Christine, boleh saya masuk? Ada sedikit
masalah yang harus saya sampaikan ke ibu”
Christine: (nada angkuh)” boleh silahkan (tanpa menoleh ke harles)
Harles : “e..e..e.
gini bu,, saya ada sedikit masalah.Anak perempuan saya terkena DBD dan sekarang
sedang diopname di RS. Saya kekurangan uang untuk biaya pengobatan anak saya
bu,kalau boleh?.......”
Christine: (memotong pembicaraan harles) “OHHH jadi kamu mau
minjam uang????”
Harles : “Iya bu (
dengan nada memelas)
Christine: “Tidak bisa itu di luar wewenang saya, silahkan kamu
temui ibu Sepi kepala personalia, mungkin dia bisa bantu!, maaf saya lagi
banyak kerjaan, mungkin kamu bisa keluar dari ruangan saya”
Lalu harles pergi menemui ibu serly
manager personalia PT KB. Di saat yang bersamaa, vian sedang membersihkan
ruangan ibu sepi.
Vian : “Pagi
pak!”
Harles : “Ibu sepi
mana?”
Vian : “Ibu
sepi sedang keluar sebentar, ada apa pak ya?”
Harles : “Ini bukan
urusan mu, meskipun kamu tau keperluan aku apa, kamu juga gak akan bisa bantu ,
karena kamu hanya seorang PU, lebih baik, sekarang cepat panggil ibu sepi,!!!!!!!!!!!!!!!
( dengan nada masih angkuh )
Lalu vian pun pergi mencari ibu
serly dan tak lama kemudian ibu serly datang bersama vian, yang masih ingin
membersihkan ruangan ibu serly.
sepi : “ya
ada apa? Saya dengan dari vian kamu tadi mencari saya?”
Harles : “begini
bu…..”
Lalu, Bpk. Harles menerangkan
masalahnya kepada ibu sepi (improve pemain )
sepi : “Oh,
maaf saya tidak bisa bantu, sebenarnya saya ingin membantu, namun itu diluar
wewenang saya, mungkin kamu bisa temui manager keuangan langsung.
Dengan tertunduk harles pun
meninggalkan ruangan ibu sepi. Tetapi dia tidak menyadari bahwa vian mendengar
pembicaraan antara Bpk harles dan ibu serly.
Vian : “Oh
ternyata,Bpk harles sedang mengalami kesulitan. Tuhan andaikan aku bisa
menolong dia dan membuat bapak harles besukacita kembali,tapi bagaimana Tuhan
sedangkan aku membutuhkan uang ini untuk membelikan hadiah natal untuk orang
tuaku, apa yang harus aku lakuakan Tuhan.
Tiba-tiba vian mendengar sebuah suara,, yang berkata “Tetapi Aku berkata kepadamu:
Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun
yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu, Dan kepada
orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga
jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalan
lah sebanyak 2 mil
Setelah mendengar perkataan itu
vian langsung berubah pikiran dan mengejar Bpk. Harles,
Vian : “Bpk
Harles ,, tunggu sebentar… boleh saya bicara?”
Harles : (menoleh)
“apa! ( nada membentak)
Vian : “saya
sudah mendengarkan smua yang bapak
bicarakan kepada ibu sepi,saya ingin membantu bapak..”
Harles : “Saya tidak
butuh bantuan dari kamu!!!”
Lalu harles pun pergi menemui ibu
Elia manager keuangan KB, dan menceritakan masalahnya kepada ibu ELIA
Elia: “Apa kamu bilang, mau minjam uang,
emank nya perusahaan nenek mu, mau minjam langsung bisa
cair!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! bukanya gajian tinggal 3 hari lagi,
sabar sedikit kenapa?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Harles : “Tapi
bu, saya butuh nya sekarang, syaa kekuarangan dana itu, karena dari pihak RS
bilang kalau tidak dibayarkan sekarang, maka opname anak saya tdk bisa
diteruskan!!!”
Elia
: “Itu urusan pribadimu, bukan urusan perusahaan….”
Harles : “Tolonglah
bu, bukan kita sudah mengenal satu dengan yang lain dengan jangka waktu yang
lama!”
Elia : “Jadi
mau mengancam saya??????”
Harles : “Bukan
begitu bu… tapi…”
Elia : “Cukup,
saya sedang banyak kerjaan,silahkan bapak keluar dari ruangan saya, dan maaf
saya tidak bisa membantu.”
Dengan
patah semangat harles pun keluar dari ruangan itu, Tidak ada seorangpun yang
bisa diminta tolong atas masalah yang dihadapinya saat ini. Tak alam kemudian harles pun melihat
vian yang sedang menyapu, lalu harles memberanikan diri untuk meminta pinjaman
kepada vian,,
Harles : (Mendekati
vian dengan wajah malu) “vian,,,”
Vian : (menoleh)
“Iya pak,,, lho kenapa bapak menangis??? ( vian menuntun harles duduk di sebuah
kursi )
Harles : “Sesungguh
nya saya malu mau mengatakan hal ini padamu, namun saya harus melakukan nya
demi keselamatan anak saya!”
Vian : “Pak,
bapak tak perlu malu dengan saya, kita sama-sama anak Tuhan, dan kita juga saudara
di dalam Tuhan, meskipun jabatan bapak lebih di atas saya, namun kita semua
bersaudara di dalam Tuhan.”
Lalu
vian pun mengeluarkan sebuah amlop dari kantong nya,dan memberikan nya kepada
bapak harles, Kejadian itu dilihat oleh Direktur perusahaan PT KB.
Harles : “Ini
apa vian?”
Vian : “Saya
tau bapak sedang mencari dana utk pengobatan anak bapak, yg ada di RS, Jadi ini
adalah uang lembur yang baru kemarin saya terima, saya tidak tau berapa uang
yang bapak butuhkan, semoga uang lembur saya bisa membantu anak Bpk di RS.
Harles : (membuka
amplop,)” waduh,, jumlah nya kok bisa pas sesuai dengan yang saya butuhkan,
terima kasih banyak vian, kamu benar-benar sudah menolong saya, dan anak saya.”
Vian : “Bukan
saya, tetapi kita harus bersyukur kepada Tuhan buat apa yang telah Dia berikan
kepada kita”
Akhirnya
Vian pun bisa membantu Bpak harles untuk mengobati anak Bapak Harles. 2 minggu
setalah kejadian itu tepat nya tanggal 23 Desemeber 2012, sesuatu terjadi di
ruang direktur utama PT KB, yaitu penetuan pemilihan wakil Direktur PT KB.
Semua bagian berkumpul diruangan itu, mereka semua sangat antusias karena
masing2 berpikiran bahwa mereka lah yang terpilih
Ruslan : “Selamat
Pagi, Bapak Ibu manajemen PT KB sekalian, saya selaku directur utama, hari ini
akan menentukan seseorang dari PT KB untuk menjadi wakil directur.sebelum itu
saya ucapkan terima kasih atas kerja keras Bapak ibu selama satu tahun ini,
sebelum saya menetapkan.Ada baiknya saya menunggu kopi saya datang dulu.
Para
manager saling berbisik satu dengan yang lain, dengan bertanya-tanya, tak lama
kemudian Vian pun datang dengan membawa kopi,
Vian ; “Ini
pak kopinya” ( MEMEBRIKAN KOPI)
Ruslan : “Terima
kasih vian.” (lalu meminum kopi) “Vian, kopi bikinanmu sangat tidak enak,
kayaknya kamu memang tidak cocok jadi office boy lagi, mulai saat ini,saya
pecat kamu jadi office boy di kantor ini.
Vian : (dengan
nada sedih)”Tapi pak??? “
Harles : “Pak
ada baiknya, kita memeberikan dia kesempatan,jangan terburu-buru untuk
mengambil keputusan!”
Christine: “Sejak kapan kamu membela office
boy payah ini,?( berkata pada harles),”
Elia : “Saya
setuju pak, keputusan yang bapak ambil sangat bijaksana.”
Ruslan : “Bagaimana
dengan dirimu ibu sepi”
Sepi : “Saya
serahkan semua keputusan kepada Bapak,tapi lebih baik kita coba dia sekali lagi
aja.”
Ruslan : “Baiklah,
saya akan mencoba,memberikan kesempatan kepada saudara vian, satu kali lagi..
tetapi bukan sebagai office boy melainkan sebagai wakil directur.
Semua
manajemen pun terkejut dan tidak bisa berkata-kata, Ibu Sepi tersenyum dan
Harles pun merasa tersentuh.
Ruslan : “Keputusan
ini saya ambil karena saya yakin, dengan saudara vian, bahwa dia dapat menjadi
pimpinan yang baik, dan bijak sana karena saya sudah melihat dengan mata kepala
saya sendiri, bagaimana dia begitu mengasihi orang yang telah menganiaya
dirinya.
Lalu
semuanyapun merasa malu, dan memberikan selamat kepada vian, yang sudah
diangkat menjadi wakil directur PT KB.Dan utk vian sendiri, ia mendapatkan kado
natal terindah dari Tuhan, atas sifat nya yang selalu bersyukur di setiap
keadaan