Kamis, 05 Juli 2018

"RENCANA TUHAN SEINDAH PELANGI" Kesaksian



Yeremia 29:11.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera  dan bukan rancangan  kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan  yang penuh harapan.

Dear sahabat  yang terkasihi didalam Tuhan.  Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan kisah perjalanan saya bersama dengan Tuhan yang menurut saya sangat luar biasa. Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa kesaksian saya ini hanya kesaksian biasa seperti yang umum terjadi. Namun saya ingin membagikan nya supaya menjadi media berkat bagi sahabat  disini. Nama saya Habakia Jenni Puspita, saya perempuan keturunan tionghua yang menyandang marga Tan. Nama mandarin saya Tan Siekfen dan biasa akrab dipanggil Fen-Fen. Saya mengenal pelayanan sejak usia saya 12 Tahun. Saya sering ikut dan aktif dari berbagai bentuk pelayanan sampai dengan sekarang. Mulai dari Singer, Worship Leader, Thamborin, Menulis artikel yang berbau motivasi, sarana penginjilan dan lain sebagianya. Bukan hanya itu saya juga dihlahirkan dari keluarga yang sangat fanatik dengan kekristenan. Mungkin hal itu yang membuat saya aktif dalam semua pelayanan.
Namun pelayanan tidak ada artinya jika tidak disertai oleh hidup yang baik di dalam Kristus. Kisah ini dimulai pada tahun 2012 saya berkenalan dengan seorang pria yang notabene adalah seorang dokter dan dia berada di Jerman. Banyak hal yang kami lalui selama hampir satu tahun penuh. Saya sangat menyukai berbicara dengan dia. Dia menurut saya orang yang baik. Sampai Akhirnya saya lost contac dengan dia selama 1 tahun. Saat itu saya menjalani hubungan dengan orang lain. Dari 2012 s.d 2014 kami kembali berkomunikasi lagi dan saat itu dia sudah berada di daerah Bali. Dan meneruskan pendidikan nya di pulau Dewata tersebut. Kami memutuskan untuk berkomitmen satu dengan yang lain. Saya merasa ada yang tidak beres dalam hubungan kami ini. Kami terus menjalani sampai tahun 2017. Dan pada Mei 2017 kami memutuskan untuk bertemu. Tepatnya tanggal 30 Mei 2017. Disana dia menenui saya di kantor saya, dan kami melanjutkan dengan makan siang serta jalan-jalan. Dari sana perasaan kami lebih tumbuh lagi kearah yang lebih besar. Orang Tua saya sangat tidak mengizinkan saya untuk menjalani hubungan dengan pria ini. Namun saya tetap pada pendirian bahwa dia yang terbaik. Kami sering bertemu secara diam-diam dan saya merasakan kebahagiaan yang begitu besar.

Dia sosok pria yang sangat romantis, perhatian. Setiap bulan dia selalu mengirimkan buket bunga ke kantor, menemani saya saat saya sakit, meskipun dia saja saat menjadi dokter sudah sangat sibuk dengan berbagai aktivitas kliniknya. Dia selalu memeberikan moment-moment romantic kepada saya. Dan saya sangat menyukai hal itu. Kami mengukir masa depan yang penuh dengan harapan. Saya benar-benar mencintai dirinya. Hingga suatu hari dia datang menemui keluarga saya dan meminta keluarga saya untuk dapat menerima dia di dalam hubungan ini. Sedikit cerita keluarga saya tidak merestui karena masa lalu pria ini sangat suram. Bisa dibilang sudah dua orang wanita yang pernah dia tiduri. Dan salah satu wanita itu bercerita kepada keluarga saya. Saya tidak mempermasalahkan hal itu. Yang saya tau dia baik, dia selalu menjaga saya, dia tidak pernah meminta hal aneh kepada saya. Jadi saya 100 persen percaya bahwa dia serius kepada saya. Semenjak kedatangan dia ke rumah saya, sejak saat itu penjagaan saya diperketat oleh keluarga. Mulai dari pergi dan pulang kantor diantar. Di gereja diawasi. Saya benar-benar merasa tidak aman dan nyaman. Setiap hari saya mendengar hal-hal yang buruk soal dia di keluarga saya. Saya merasa keluarga saya jahat. Hanya Dia dan Tuhan yang mengerti saya. Namun saya tetap mempertahankan hubungan itu dengan dia. Dan berniat untuk kabur bersama dengan nya.

Pelayanan saya menjadi semakin kacau balau. Saya sering tidak menghadiri rapat majelis. Malas ke gereja, tidak mau renungan. Yang saya tau hanya bertelpon dengan dia. Bahkan kami pernah tidak putus telpon selama total 17 Jam nonstop. Hidup saya benar-benar merasa tertekan. Saat itu saya tetap bersikeras dengan hati saya. Bahkan sampai suatu hal yang buruk terjadi. Dan itu benar-benar mimpi buruk. Saya mengetahui bahwa dia telah menikah secara Katolik. Saat itu saya langsung menghubungi dia untuk meminta penjelasan.  Dia menjelaskan dengan memelas dan lain sebagianya. Hati saya luluh. Dia berjanji akan menceraikan istrinya secepat mungkin. Disaat itu saya masih belum bisa meninggalkan nya. Saya masih menjalani hubungan ini seperti tidak ada masalah. Namun hati kecil saya selalu menegur bahwa itu adalah hal yang salah. Saya pelayanan tapi saya berhubungan dengan suami orang. Dan mendukung perceraian yang telah disatukan oleh Tuhan. Itu sama sekali tidak baik. Namun saya masih mengeraskan hati saya. Keluarga saya sangat menjengkelkan buat saya. Mereka selalu bilang saya pelakor lah ini dan itu. Saya tetap mengeraskan hati saya. Karena yang saya rasakan tidak seperti yang mereka katakan. Dia sangat setia dengan saya. Tidak seperti perkataan keluarga saya bahwa di penjahat kelamin, dia hanya ingin coba tubuh saya, dan saya ditinggalkan. Dia tidak seperti itu. Karena dia selalu menjaga saya, serta menghormati saya dengan tidak meniduri saya. Yang saya tau bahagia itu Dia.

25 Desember 2017 adalah hal yang sangat saya benci. Itu bukanlah natal. Itu adalah hari yang saya benci pada saat itu. Keluarga besar kami berkumpul dan semua memojokan saya atas hubungan saya dengan dia. Saya dikatakan gila, dikatakan bodoh, saya disindir, saya benar-benar merasa terpojok. Keluarga menganggap saya ini apa , saya pun sudah tidak tau lagi. Malam itu saya hanya menangis dan menangis. Hari natal terburuk bagi saya. Keesokan harinya mereka tidak stop sampai disana. Keluarga saya masih menekan dengan berbagai perkataan yang sangat menyakiti hati saya. Saya sudah tidak tahan lagi. Saya masuk ke kamar saya. Dan mencoba menelpon Pria itu. Saya butuh dia. Namun 3x saya menelpon dia tidak menjawab karena dia juga masih sibuk homecare di Bogor. Saya merasa kesepian. Tuhan itu kok jahat sama saya. Saya hanya ingin bahgia dengan orang yang saya cintai. Saya menangis marah kepada Tuhan.  Disaat saya menangis tiba-tiba masuk notifikasi pemberitahuan dari youtube tentang solusi Life. Saya ambil handphone saya, saya membuka notif tersebut. Saya ,menonton kesaksian disana, namun pikiran saya tidak disana. Sampai akhirnya ada line telpon untuk dapat kita bicara. Saya memberanikan diri untuk menelpon nomor tersebut. Beberapa detik kemudian terdengar suara pria dari sebrang telpon. Dia bertanya apa masalah saya. Saya menangis dan menceritakan hal tersebut. Pria tersebut mendegarkan keluh kesah saya. Diakhi pembicaraan dia berkata bahwa saya salah. Apapun yang dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan manusia. Dia bilang bahwa semua pelayanan saya sia-sia. Tak lama setelah itu dia mengajak saya untuk berdoa. Dia mendoakan masa depan saya yang penuh dengan harapan. Saya merasakan Tuhan hadir saat itu. Namun hal itu tidak terlalu lama. Dua hari setelah itu saya masih tetap berhubungan dengan Pria suami orang yang menjadi kekasih saya itu.

Saya terus menjalani hubungan dengan pria itu meskipun keluarga saya terus menentang. Dan saya sudah didoakan. Namun saya masih terus menerus menjalani dengan nya. 10 Januari 2018 tibalah dimana usia saya bertambah satu tahun. Dan kekasih saya tersebut datang, dia Juga memberikan saya cincin dan megajak saya untuk menikah dengan dia. Saat itu entah apa yang terjadi saya menolak dan saya mengatakan bahwa saya akan jawab nanti. Saya tidak pernah berpikir kenapa saya bisa menolak dia saat itu. Setelah hari itu meskipun saya menolak dia, saya tetap berhubungan dengan dia.  Telpon komunikasi dan lain sebagainya masih saya lakukan. Hidup saya menjadi sangat berantakan. Pekerjaan tidak beres, pelayanan bolong-bolong. Bahkan saya sering dapat surat teguran dari Paltform penulis. Karena saya tidak mengirim artikel lagi. Semua berantakan. Saya juga sering ribut denganm kekasih saya itu. Semua berantakan.

Pada Maret 2018 Tuhan juga menegur saya, Saya terkena penyakit maag kronis akibat pola hidup yang tidak sehat. Saya merasa bahwa hidup saya hampa. Sehingga pola makan yang berantakan menyebabkan saya harus menjalani opname di rumah sakit. Dimana saat itu kondisi keuangan saya sangat dalam tidak baik. Dan saya harus membayar biaya pengobatan saya. Saya mempunyai pendeta yang selalu datang di setiap pukul 12.00 s.d 13.00 dia datang untuk mendoakan kesembuhan saya. Pada tanggal 09 Maret 2017 Pendeta saya berbicara netah tanpa sadar atau tidak dia berkata “ Dek, kamu itu harus cepat menikah, tinggalkan lah dokter itu. Dia hanya menjadi batu sandungan. Percayalah pertengahan tahun ini kamu bertemu dengan jodohmu yang dari Tuhan. Mungkin di pertengahan bulan.” Saya hanya bisa tersenyum tanpa menghiraukan perkataan pendeta saya. Bagi saya Dokter pasangan saya itu yang terbaik.

 Hubungan terus berlanjut bersama sang dokter dan masalah pun datang terus menerus sampai saya merasakan bahwa Tuhan benar-benar Jahat kepada saya. Hingga suatu ketika saya menghadiri acara seminar di gereja saya 22 April 2018. Saat itu pembicaranya adalah Seorang dokter wanita dan juga Ketua IDI di di tempat tinggal saya. Sejujurnya dalam seminar tersebut tidak ada yang menyangkut sama sekali di pikiran saya. Karena saya sedang sibuk memikirkan hubungan saya dengan kekasih saya. Namun tiba-tiba ada satu kalimat yang membuat saya memperhatikan narasumber tersebut. “Just come back” Pembicara itu berbicara bahwa kita sebagai anak Tuhan pasti ada saat nya kita jatuh. Kita harus bisa bangkit dan kembali ke Tuhan. Karena yang diinginkan oleh Tuhan adalah kita kembali menoleh ke Dia. Dan semua nya Dia yang akan selesaikan. Tiba-tiba hati saya merasa tertegur secara langsung dari Tuhan. Tidak hanya sampai disana. Hari Minggunya tanggal 23 April 2018 Tuhan kembali menegur saya lewat khotbah pendeta. Tuhan memberikan masalah supaya kita kembali ke jalan Nya yang lebih baik. Dan itulah tanda bahwa Allah Peduli.

Dari sana saya mencoba untuk mendekatkan diri kembali ke Tuhan. Saya datang saya menangis. Saya minta ampun kepada Tuhan karena saya sudah melakukan banyak dosa. Saya mencoba untuk meninggalkan pasangan saya. Dan memberikan pengertian bahwa kita tidak dapat bersama. Pasangan saya marah besar kepada saya. Namun saya tetap dengan pilihan saya untuk meninggalkan Dia. Itu hal dan keputusan tersulit yang saya ambil. Saya berdoa dan saya renungan. Saya merasa saya telah menyianyiakan waktu saya selama 6 tahun dengan orang yang salah. Dan saya bertekad untuk menunggu seseorang yang benar-benar dari Tuhan.

Hingga suatu hari saya memutuskan untuk meminta kepada Tuhan. Pulihkan kehidupan saya. Pulihkan hubungan saya dengan keluarga. Pulihkan setiap masalah pekerjaan saya.  Saya memutuskan untuk meninggalkan dia dan kembali kepada jalan Tuhan.Dan saya meminta kepada Tuhan berikan jodoh terbaik yang datang hanya dari Tuhan. Saya mengandalkan Tuhan. Dan Tuhan memberikan ayat-ayat alkitab terbaik. 

2 Tesalonika 3:3
Tetapi Tuhan adalah setia Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

2 Tesalonika 2 : 16
Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah Bapa kita yang dalam Kasih Karunia Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita.

Amsal 23 : 18
Karena masa depean sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang

2 Timotius 4
Penuhi Panggilan pelayananmu.

Semua Ayat yang saya dapatkan dari renungan dan doa, saya merasa bahwa Yesus selalu menyertai saya . Hingga suatu jawaban Tuhan datang melalui Firman nya didalam

2 Korintus 1 :20
Sebab Kristus adalah Ya bagi semua janji Allah, itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan nama Nya.

Dari ayat firman Tuhan ini saya merasakan bahwa permohonan saya serta kerinduan saya untuk dapat menikah di Tahun depan djawab oleh Tuhan.

Saya mempunyai salah satu komunitas Kristen, dan saya sudah bergabung sejak tahun 2016, namun tidak satupun pria yang cocok dihati saya. Saya bergabung disana hanya karena saya senang membagikan artikel tulisan-tulisan saya. Banyak para sahabat di komintas kristen yang mengajak saya untuk chat dan sebagainya. Namun perasaan dan hati saya tidak dapat terbuka. Saya menutup dan membentengi diri saya dengan perasaan saya yang dulu. Dan memilih untuk mendekati dokter-dokter lain nya yang ada disekitar saya. Saya mempunyai hubungan dengan beberapa dokter dan itu pun tidak ada yang bisa masuk ke dalam hati saya.

Hingga suatu ketika pada tanggal 8 Mei 2018 ada salah satu sahabat di komunitas tersebut yang mengcontac saya melalui pesan singkat tersebut. Dari beberapa pesan yang dikirimkan kepada saya. Entah kenapa hanya satu ini yang menarik perhatian saya. Pria ini tidak menuliskan profil lengkap seperti kebanyakan sahabat komunitas yang lain. Hanya foto dan tanggal lahir biasa. Kami berbicara lumayan lama, dan dia pun meminta nomor kontak saya. Saya tidak memberikannya. Saya meminta dia untuk meninggalkan nomor kontak dia, nanti akan saya hubungi.  Pria ini pun memberikan nomor ponselnya. Dan seketika itu pun dia oflline . Saya masih ragu untuk menghubungi dirinya. Namun saya berpikir tidak ada salahnya untuk berteman. Menambah teman toh tidak ada ruginya. Dan saya mencoba mengirimkan pesan kepada Pria tersebut. Dari sanalah kami terus berbicara dan mengobrol panjang lebar. Kami sering bertukar pikiran, bercerita pengalaman hidup dan lain sebagainya.
Suatu ketika dia bilang bahwa dia ingin menemui saya di kota tempat tinggal saya. Lubuklinggau (Sumatera Selatan). Dia tinggal di kawasan kota wisata Cibubur.  Dia berencana untuk menemui saya sekitar bulan Juni, tepatnya tanggal 21 Juni atau 19 Juli 2018. Saat dia memutuskan untuk datang, saya teringat perkataan Pendeta saya mengenai seseorang yang akan hadir pertengahan tahun pertengahan bulan. Tapi saya pesimis itu bukan dia. Karena dia berangkat di tanggal 21 Juni 2018. Sedikit info harga tiket pesawat regular jika tidak ada event 600.000 dari Cingkareng ke Lubuklinggau. Jika Event lebaran harga bisa 1,5 Juta. Dan karena itu saya berpikir dia tidak akan datang di pertengahan bulan.

Setelah pembicaraan itu, saya dan dia tetap berkomunikasi. Hingga di suatu sore hari dia mengirim pesan kepada saya. Bahwa dia berangkat tanggal 15 Juni 2018. Saat harga tiket sedang tinggi-tingginya. Saya bertanya kepada dia kenapa dia mengganti penerbangan. Dia pun tidak bisa menjawab. Dia merasa bahwa dia harus pergi ditanggal itu. Satu kali lagi saya diingatkan oleh perkataan Pendeta. Pertengahan Tahun artinya bulan Juni. Pertengahan bulan artinya tanggal 15. Bulan Juni ada 30 Hari. Berbeda dengan bulan Juli yang memiliki 31 hari. Saya kembali berpikir apakah dia?

Banyak hal terjadi yang saya alami selama saya berhubungan dari Pria ini. Sebelum kedatangan Pria tersebut, Saya sempat bertanya kepada Tuhan Jika memang dia Tuhan perbolehkan untuk menjadi teman hidup saya, biralah kiranya dalam perjalanan pulang saya bertemu dengan tiga orang yang saya kenal. Dan hal itu pun terjadi.  Saya masih belum yakin dengan keputusan saya. Sampai saat pertemuan saya dan dia. Saya menjemput dia di bandara tempat tinggal saaya bersama satu orang teman dekat saya. Hari ini saya mengenakan pakaian atasan merah, bawahan hitam. Saya berdoa jika saya dan dia sama menggunakan warna atasan dan bawahan artinya Tuhan perbolehkan saya mengenal dia untuk menjadi orang pilihan Tuhan untuk saya. Sampai di bandara saya melihat dia. Dan sekali lagi Tuhan menjawab. Dia mengenakan pakaian dengan warna yang sama.

Awal pertemuan kami sangat tidak baik. Dia sempat kecewa dengan sikap saya yang jutek dan dingin. Sangat berbeda dengan ditelpon. Begitu juga saya. Perjalanan ini hanya jadi perjalanan sia-sia. Semua petunjuk Tuhan sia-sia. Dan saya tidak mau percaya dengan petunjuk Tuhan lagi. Malam tanggal 15 itu saya datang dan complaine kepada Tuhan. Ini apa Tuhan? Janganlah Tuhan permainkan saya. Saya sudah berserah kenapa seperti ini. Tak lama dari sana saya bicara kepada Tuhan. Saya meminta agar tidak ada hati yang tersakiti di dalam hubungan kami. Jika memang Tuhan tidak berkehendak biarlah besok menjadi hal yang biasa tanpa kesan. Dan biarkan Pria ini pulang tanpa kesan. Jika Tuhan berkehendak ciptakan best moment antara aku dan dia. Lalu aku pun tidur.
Keesokan harinya semuanya tidak berjalan lancarr. Perjalanan yang direncanakan oleh teman-temanku dan dirinya sempat akan batal. Karena teman-temanku semua berhalangan. Dan dia pun merasa agak sedikit kecewa. Namun dibalik semua itu ada rencana Tuhan. Kami tetap jalan-jalan di kotaku, namun bersama keluargaku. Dari sana keluargaku dapat mengenal siapa dia, dan dia pun mengenal keluargaku. Dan saat sampai di tempat wisata banyak waktu yang kami habiskan berdua. Dari sana saya merasakan bahwa dia ini orang yang asik dan baik. Begitu juga dia. Semua yang terjadi di tanggal 15 Juni semua miskom. Dan Tuhan menunjukan kepada kami berdua sikap asli dari kami berdua. Kebanyakan pria dan wanita jaga image saat pertama bertemu. Namun berbeda dengan kami. Kami sama-sama menunjukan taring.  Satu kali lagi Tuhan menjawab. Best Moment.

Setelah Pulang dari sana. Kami mencoba untuk lebih dekat lagi. Dan malam tanggal 16 Juni kami bersama-sama komunikasi via handphone di cuaca yang mendung. Banyak pembicaraan yang kami ceritakan. Sampai suatu ketika saya bicara kepada dia. “Jika Tuhan punya kehendak atas kita berdua, ayo kita berdoa sekarang.” Kami berdoa dan saya berkata “Tuhan Yesus dicuaca tanpa bintang mala mini, jika engkau berkehendak atas hubungan kami berdua, tunjukanlah lebih dari dua bintang diatas kami ini, kami tau itu hal yang mustahil. Tapi tiada yang mustahil bagi Engkau amin.” Setelah berdoa dia berkata bahwa hal itu adalah hal yang mustahil. Lalu dia melihat ke atas langit dan terlihat ada lebih dari dua bintang, bahkan ada banyak sekali bintang diatas langit. Saat itu kami tau bahwa Tuhan menjawab doa kami.

Kami tau bahwa semua yang kami jalani dan pertemuan kami adalah kehendak dari Tuhan. Di tanggal 23 Juni 2018 kami memutuskan untuk berkomitemen. 

Tanggal 18 Agustus 2018 (18.8.2018) Saya dilamar oleh kekasih saya saat ini  dengan sebuah cincin yang melambangkan cinta diantara kami berdua. Kami pun berjanji untuk saling setia. Saya tidak pernah tau bahwa jawaban Tuhan secepat ini dalam kehidupan saya. Saya mendapatkan sosok pria yang benar-benar mengerti dan menerima saya apa adanya. Dan yang membuat saya lebih bingung, saya bisa mencintai kekasih saya yang saat ini lebih dari yang dulu. Hanya dalam hitungan bulan. 
Saya berani mengambil keputusan berkoitmen karena saya meminta petunjuk kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab melalui ayatnya.  Diadalam  dan kembali Tuhan meberikan jawaban dalam 2 Korintus 1 : 20 Sebab Kristus adalah Ya bagi semua janji Allah, itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan nama Nya.



Dan ayat alkitab itu lah  yang  membuat saya mau menjalnai komitmen dengan dirinya, serta membawa komitmen ini ke keluarga kami masing-masing. Puji Tuhan dari kedua pihak keluarga merestui dan kami memulai persiapan pernikahan kami. Rencana sangjit bulan Desember 2018 dan pernikahan di Bulan Juni 2019.

Seminggu setelah kami memutuskan untuk berkomitmen satu dengan yang lain. Saya menerima pesan dari seorang perempuan luar kota. Saya tidak bisa menyebutkan namanya disini. Karena itu privasi. Wanita itu adalah pasangan dari dokter yang telah menjadi mantan kekasih saya dahulu. Dari sanalah semua terbongkar. Pria yang dulu saya cintai adalah seorang penjahat kelamin. Sudah lebih dari delapan orang korban wanita yang ditiduri dan diiming-iming untuk dinikahi. Bahkan wanita ini pun terkena penyakit kelamin saat berhubungan dengan dokter mantan kekasih saya dulu. Wanita itu bercerita bahwa sebelum dokter tersebut melamar saya dengan sebuah cincin, terlebih dahulu dia meniduri wanita itu. Dan meminta wanita tersebut untuk membuatkan cincin untuk saya. Namun wanita itu menolak. Sempat dia berbicara kepada saya, bahwa dokter itu mengatakan hanya saya satu-satunya wanita yang tidak pernah bisa dia tiduri. Luar biasa bukan?


 Keluarga yang tadinya saya kira membenci saya sesungguhnya merekalah yang mengasihi saya. Apa jadinya jika saya nekat pergi meninggalkan keluarga saya demi dia? Tuhan membentengi saya dengan kasih setianya.  Melalui doa-doa keluarga dan orang yang mencintai saya. Saat semua bukti ada dihadapan saya, saya hanya bisa berkata bahwa rencana Tuhan sungguh indah, dan Kuasa Tuhan nyata di dalam kehidupan saya. Saya masih perawan sampai dengan hari ini berkat Tuhan. Dan bukan hanya itu, Tuhan menggantikan seseorang yang sangat lebih baik dari pada mantan saya dahulu. Pria yang bertanggung jawab, komitmen, hidup didalam Tuhan, dan dari keluarga orang percaya yang sama dengan saya.Serta menerima saya apa adanya. Dan dia adalah jawaban dari doaku yang pernah aku catat 10 tahun yang lalu. Dan semua criteria yang saya buat 10 tahun yang lalu ada di dalam pasangan saya yang sekarang. Dan saat ini kami mengundang Tuhan Yesus di dalam hubungan kami ini. Karena kami sangat mengerti bahwa tidak ada kebetulan di dalam dunia ini. Rencana Tuhan terlihat begitu berantakan jika kita melihat dari bawah, namun sebenarnya tersembunyi pemandangan yang indah. Ingat Tuhan sedang menyulam kehidupan saya dan anda. 


Foto (Saya , keponaan saya, dan tunangan)
(acara pertunangan kami 18.08.18)


(bersama keluarga)