Kamis, 12 September 2013

Drama Natal
Karya : Habakia Jenni Puspita ( Fen-Fen)



“KASIH DI HARI NATAL”

By: Fen-fen

Pemain                 :
1.       Ruslan as Directur
2.       Christiine as secretaries
3.       Elia as Finance
4.       Harles as accounting staff
5.       Sepiana as Manager personalia
6.       Vian as office boy


Sebuah kisah yang mengharukan terjadi disebuah  Perusahaan ternama di kota Lubuklinggau. Kisah yang mungkin jarang sekali terjadi di sekitar kita, namun hal ini terjadi di Perusahaan KB yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi pangan dan sandang.

Harles     :               “ Vian, vian aduh kemana sich ni orang, sudah jam segini belum datang ke kantor, mau jadi apa sich?, mana ruangan belum dibersihkan benar-benar kacau ( nada marah, sambil memegang berkas kantor)

Christine                :               ( masuk ke panggung) Bpk harles, kenapa ruangan masih berantakan sekali? Bagaimana nanti kalau dlihat sama Bpk. Ruslan? Dimana vian? ( dengan nada angkuh )

Harles     :               “Pagi  bu Cristine, iya bu office boy kita belum datang sampai dengan jam segini, bagusnya kita ganti aja sama office boy yang baru.. ( menghasut )

Christine                :               “Mau nya saya juga begiru, tapi itu kan keptusan dari bagian Personalia KB, jadi kita gak bisa tentuin, apalagi Ibu sepi manager personalia, sangat percaya sama si vian… ( nada Christine angkuh sambil keluar panggung)

Cristine kembali ke ruangan kerjanya, sedangkan harles, sibuk membersihkan ruangan, sambil menggrutu. Sedangkan vian baru kembali  dari membeli sarapan untuk Ibu Elia manager keuangan di perusahaan KB.

vian          :               (masuk ke panggung) “Pagi Pak harles, ada yang bisa saya bantu, kata ibu Cristine Bapak tadi mencari saya?” ( Dengan wajah tanpa dosa)

Harles     :               (Berbalik ke vian dengan muka marah) “ Dari mana  saja kamu, pinter ya,,, sudah mulai datang kerja terlambat! Ni bersihkan ruangan ini sebelum bapak Ruslan datang ke kantor ( membanting sapu ke bawah sambil keluar dari panggung) Dasar Office boy payah ( menggrutu)

Vian tanpa sempat menjawab ia mengambil sapu itu dan membersihkan ruangan, Namun dia hanya tetap tersenyum dan berdoa di dalam hati nya “ Bapa aku bersuyukur atas berkat mu pagi hari ini, meskipun bapak harles telah memarahiku tadi, itu adalah bukti bahwa aku masih diperhatikan, maafkan Bpk harles, krn dia tidak tau apa yang diperbuatnya”

Ruslan     :               ( masuk ke panggung ) “Pagi vian? “ ( menyapa dengan ramah )

vian          :               “Pagi  Juga pak “
Ruslan     :               “vian, nanti kalau sudah selesai beres-beres kamu ke ruangan saya ya, dan jangan lupa  tolong buatin saya secangkir kopi, ( dengan nada datar )

vian          :               “ Iya Pak, sebentar lagi saya ke sana” ( vian membersihkan ruangan sebentar lalu ke luar panggung dan kembali lagi membawa gelas )

Ruslan     :               ( melihat laptop sambil membuat kwitansi ) “Letakin di meja aja vian, oh iya kemarin lembur kamu yang kamu ajuin sudah saya acc ya, ini kwitansi nya kamu bisa cairkan ke ibu Elia manger keuangan.

Vian         :               ( mengambil kwitansi dan keluar menuju ruang floren ), (ketuk pintu, masuk memeberi salam “ Pagi ibu Elia>”

Elia           :               “Pagi juga, ada perlu apa kamu kesini? Saya sedikit sibuk , katakan cepat ( dengan nada marah dambil menundukan kepala menghitung pengeluaran)

Vian         :               (MEMBERIKAN KWITANSI) “Saya tadi disuruh oleh Bpk. Ruslan ke tempat ibu untuk mencairkan uang lembur saya.”

Elia           :               (mengangkat kepala) “ Lembur yang kapan,? Coba saya lihat!

(Vian memberikan kwitansi pada Elia)

Elia           :               (ambil amplop dan memberikan ke vian)

Vian         :               ( menghitung ) ibu ini sepertinya kurang 100 ribu…

Floren     :               “Itulah yang saya dapat, kl kamu mau complaine, kamu temui Ibu Christine saja.”

Tanpa banyak bicara vian keluar dari tempat ibu Florence, vian pun tidak bertanya kepada secertaris pak ruslan menegnai kekurangan uang lembur yang ia dapatkan, Vian tetap bersyukur meskipun uang lembur yang dipotong itu menjadi hak nya.

Tak terasa waktu telah berjalan, semua karyawan PT KB hendak bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing, tiba-tiba terdengar bunyi ponsel dari ruangan Bpk Harles,

Harles     :               “apa, rina sakit lagi? Jadi gimana? Simpananku juga habis, masa kamu gak punya uang simpanan sedikit pun????????? Aduhhh… berapa biaya yang kurang? APA!!!!!!!!!!!!!! Lima ratus ribu, oke-oke, nanti aku usahan minjam uang sama ibu Elia besok pagi, aku akan ke rumah sakit sekarang, kamu tunggu aku. ( menutup ponsel berlari keluar ruangan dengan terburu-buru )

Kabar buruk telah menimpa kelurga Bpk. Harles. Anak perempuan dari Bpk harles terkena penyakit DEMAM BERDARAH, namun Bpk harles kekurangan biaya untuk mengobati anak nya yang ada di rumah sakit.

Keesokan harinya

( meja dan kursi diletakan, secretaries, dan manager keuangan sedang duduk di tempat masing)

Harles     :               (masuk keruangan ibu cristine) “ Pagi bu Christine, boleh saya masuk? Ada sedikit masalah yang harus saya sampaikan ke ibu”

Christine:               (nada angkuh)” boleh silahkan (tanpa menoleh ke harles)

Harles     :               “e..e..e. gini bu,, saya ada sedikit masalah.Anak perempuan saya terkena DBD dan sekarang sedang diopname di RS. Saya kekurangan uang untuk biaya pengobatan anak saya bu,kalau boleh?.......”

Christine:               (memotong pembicaraan harles) “OHHH jadi kamu mau minjam uang????”

Harles     :               “Iya bu ( dengan nada memelas)

Christine:               “Tidak bisa itu di luar wewenang saya, silahkan kamu temui ibu Sepi kepala personalia, mungkin dia bisa bantu!, maaf saya lagi banyak kerjaan, mungkin kamu bisa keluar dari ruangan saya”

Lalu harles pergi menemui ibu serly manager personalia PT KB. Di saat yang bersamaa, vian sedang membersihkan ruangan ibu sepi.

Vian         :               “Pagi pak!”

Harles     :               “Ibu sepi mana?”

Vian         :               “Ibu sepi sedang keluar sebentar, ada apa pak ya?”

Harles     :               “Ini bukan urusan mu, meskipun kamu tau keperluan aku apa, kamu juga gak akan bisa bantu , karena kamu hanya seorang PU, lebih baik, sekarang cepat panggil ibu sepi,!!!!!!!!!!!!!!! ( dengan nada masih angkuh )

Lalu vian pun pergi mencari ibu serly dan tak lama kemudian ibu serly datang bersama vian, yang masih ingin membersihkan ruangan ibu serly.

sepi          :               “ya ada apa? Saya dengan dari vian kamu tadi mencari saya?”

Harles     :               “begini bu…..”

Lalu, Bpk. Harles menerangkan masalahnya kepada ibu sepi (improve pemain )

sepi          :               “Oh, maaf saya tidak bisa bantu, sebenarnya saya ingin membantu, namun itu diluar wewenang saya, mungkin kamu bisa temui manager keuangan langsung.

Dengan tertunduk harles pun meninggalkan ruangan ibu sepi. Tetapi dia tidak menyadari bahwa vian mendengar pembicaraan antara Bpk harles dan ibu serly.

Vian         :               “Oh ternyata,Bpk harles sedang mengalami kesulitan. Tuhan andaikan aku bisa menolong dia dan membuat bapak harles besukacita kembali,tapi bagaimana Tuhan sedangkan aku membutuhkan uang ini untuk membelikan hadiah natal untuk orang tuaku, apa yang harus aku lakuakan Tuhan.

Tiba-tiba  vian mendengar sebuah suara,, yang berkata “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu, Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalan lah sebanyak 2 mil

Setelah mendengar perkataan itu vian langsung berubah pikiran dan mengejar Bpk. Harles,

Vian         :               “Bpk Harles ,, tunggu sebentar… boleh saya bicara?”

Harles     :               (menoleh) “apa! ( nada membentak)

Vian         :               “saya sudah mendengarkan  smua yang bapak bicarakan kepada ibu sepi,saya ingin membantu bapak..”

Harles     :               “Saya tidak butuh bantuan dari kamu!!!”

Lalu harles pun pergi menemui ibu Elia manager keuangan KB, dan menceritakan masalahnya kepada ibu ELIA
Elia:          “Apa kamu bilang, mau minjam uang, emank nya perusahaan nenek mu, mau minjam langsung bisa cair!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! bukanya gajian tinggal 3 hari lagi, sabar sedikit kenapa?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Harles     :               “Tapi bu, saya butuh nya sekarang, syaa kekuarangan dana itu, karena dari pihak RS bilang kalau tidak dibayarkan sekarang, maka opname anak saya tdk bisa diteruskan!!!”
Elia           :               “Itu urusan pribadimu, bukan urusan perusahaan….”
Harles     :               “Tolonglah bu, bukan kita sudah mengenal satu dengan yang lain dengan jangka waktu yang lama!”
Elia           :               “Jadi mau mengancam saya??????”
Harles     :               “Bukan begitu bu… tapi…”
Elia           :               “Cukup, saya sedang banyak kerjaan,silahkan bapak keluar dari ruangan saya, dan maaf saya tidak bisa membantu.”
Dengan patah semangat harles pun keluar dari ruangan itu, Tidak ada seorangpun yang bisa diminta tolong atas masalah yang dihadapinya saat   ini. Tak alam kemudian harles pun melihat vian yang sedang menyapu, lalu harles memberanikan diri untuk meminta pinjaman kepada vian,,
Harles     :               (Mendekati vian dengan wajah malu) “vian,,,”
Vian         :               (menoleh) “Iya pak,,, lho kenapa bapak menangis??? ( vian menuntun harles duduk di sebuah kursi )
Harles     :               “Sesungguh nya saya malu mau mengatakan hal ini padamu, namun saya harus melakukan nya demi keselamatan anak saya!”
Vian         :               “Pak, bapak tak perlu malu dengan saya, kita sama-sama anak Tuhan, dan kita juga saudara di dalam Tuhan, meskipun jabatan bapak lebih di atas saya, namun kita semua bersaudara di dalam Tuhan.”
Lalu vian pun mengeluarkan sebuah amlop dari kantong nya,dan memberikan nya kepada bapak harles, Kejadian itu dilihat oleh Direktur perusahaan PT KB.
Harles     :               “Ini apa vian?”
Vian         :               “Saya tau bapak sedang mencari dana utk pengobatan anak bapak, yg ada di RS, Jadi ini adalah uang lembur yang baru kemarin saya terima, saya tidak tau berapa uang yang bapak butuhkan, semoga uang lembur saya bisa membantu anak Bpk di RS.
Harles     :               (membuka amplop,)” waduh,, jumlah nya kok bisa pas sesuai dengan yang saya butuhkan, terima kasih banyak vian, kamu benar-benar sudah menolong saya, dan anak saya.”
Vian         :               “Bukan saya, tetapi kita harus bersyukur kepada Tuhan buat apa yang telah Dia berikan kepada kita”

Akhirnya Vian pun bisa membantu Bpak harles untuk mengobati anak Bapak Harles. 2 minggu setalah kejadian itu tepat nya tanggal 23 Desemeber 2012, sesuatu terjadi di ruang direktur utama PT KB, yaitu penetuan pemilihan wakil Direktur PT KB. Semua bagian berkumpul diruangan itu, mereka semua sangat antusias karena masing2 berpikiran bahwa mereka lah yang terpilih
Ruslan     :               “Selamat Pagi, Bapak Ibu manajemen PT KB sekalian, saya selaku directur utama, hari ini akan menentukan seseorang dari PT KB untuk menjadi wakil directur.sebelum itu saya ucapkan terima kasih atas kerja keras Bapak ibu selama satu tahun ini, sebelum saya menetapkan.Ada baiknya saya menunggu kopi saya datang dulu.
Para manager saling berbisik satu dengan yang lain, dengan bertanya-tanya, tak lama kemudian Vian pun datang dengan membawa kopi,
Vian         ;               “Ini pak kopinya” ( MEMEBRIKAN KOPI)
Ruslan     :               “Terima kasih vian.” (lalu meminum kopi) “Vian, kopi bikinanmu sangat tidak enak, kayaknya kamu memang tidak cocok jadi office boy lagi, mulai saat ini,saya pecat kamu jadi office boy di kantor ini.
Vian         :               (dengan nada sedih)”Tapi pak??? “
Harles     :               “Pak ada baiknya, kita memeberikan dia kesempatan,jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan!”
Christine:               “Sejak kapan kamu membela office boy payah ini,?( berkata pada harles),”
Elia           :               “Saya setuju pak, keputusan yang bapak ambil sangat bijaksana.”
Ruslan     :               “Bagaimana dengan dirimu ibu sepi”
Sepi         :               “Saya serahkan semua keputusan kepada Bapak,tapi lebih baik kita coba dia sekali lagi aja.”
Ruslan     :               “Baiklah, saya akan mencoba,memberikan kesempatan kepada saudara vian, satu kali lagi.. tetapi bukan sebagai office boy melainkan sebagai wakil directur.
Semua manajemen pun terkejut dan tidak bisa berkata-kata, Ibu Sepi tersenyum dan Harles pun merasa tersentuh.
Ruslan     :               “Keputusan ini saya ambil karena saya yakin, dengan saudara vian, bahwa dia dapat menjadi pimpinan yang baik, dan bijak sana karena saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana dia begitu mengasihi orang yang telah menganiaya dirinya.

Lalu semuanyapun merasa malu, dan memberikan selamat kepada vian, yang sudah diangkat menjadi wakil directur PT KB.Dan utk vian sendiri, ia mendapatkan kado natal terindah dari Tuhan, atas sifat nya yang selalu bersyukur di setiap keadaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar